CURHATKU
Dan sepi itu sunyi
Ketika hasrat terbelenggu oleh ketidakberdayaan sebuah hati
Ketika hati tak mampu lagi berbisik ke dalam nurani
Tuhan. . .
Bebaskan aku kedalam sebuah alam
Tempat dimana terdapat angin berhembus membelai dedaunan
Tempat dimana bintang-bintang bertaburan hiasi malam
Berbisiklah kepadaku Tuhan
Tentang dongeng-dongeng kebahagiaan tak tertuliskan
Tentang mimpi-mimpi indah dan harapan
Hingga tiada lagi belenggu yang memenjarakan hati
Hingga tiada lagi sakit dan duka yang selalu menyiksa
Berjalanlah….
Dalam pelupuk desah
Yang merayap ditepi dinding hati yang merajai sepi
Berjalanlah….
Demi sepenggal waktu
Dan sedetik kisah
Tertuang dalam denting yang berdetak
Dan rintihan yang terukir
dalam detik yang menanti
Kurajai sepi yang menepi
Ditepi balutan kisah kasihku
Aku tak pernah terasingkan
Walaupun terasing telah mengasingkanku
Aku tak pernah terpuruk
walaupun keterpurukan telah memojokan aku
Aku hanya bisa memandang
Tanpa keinginan untuk melihat
Kosong memang….
Tapi aku telah menemukan sesuatu
Kecil memang….
Tapi dia yang menuntunku menemukan keindahan
Aku tak peduli
Bila tak ada yang bisa mengerti
Biar aku mati oleh sepi
Sendiri menikmati indahnya mimpi
Sendiri merasakan luka hati
Mengenang cinta yang telah pergi
Perempuan terpilihku
Tak pernah betah di hatiku Kenapa…?
Mungkin....
Terlalu banyak pilihan
Atau mungkin...
Aku tak boleh memilih
Agar aku dapatkan perempuan terpilih…
Apakah selamanya aku takkan pernah dapat tuliskan kata bahagia
Karena kebahagiaan itu selalu menjauh
Haruskah setiap kata yang meluncur adalah kepedihan
Haruskah setiap kata adalah air mata yang mengering
Atau peluh yang terus bercucuran bersama gelap dan sepi
Apakah selamanya aku takkan dapat ucapkan kata bahagia
Entahlah…?
tak tau harus dengan judul apa
satu pilihan yg berujung kekecewaan
suatu keputusan yang dipikir secara logika
mengakibatkan kehancuran bergejolak permasalahan
andai saja kubisa, andai saja ku sanggup
andai saja kudapat berucap
akan ku peluk kau yang erat tuk terakhir kalinya
tapi sayang, ku tak sanggup tuk melihat langsung itu semua
dan ku hanya dapat berucap “maaf, maafkan aku,
i cant love u forever, im sorry, good bye..
slamat jalan, tak ada lagi kata yang merasuki fikirku
tapi kekecewaan karna tak bisa memberikan suatu pilihan
pasti yg akan membawamu bangun dari tidur tak berdaya
penantian
Bintang dan bulanpun tak terlihat cahayanya yg terang
Ku di sini sendiri dalam gelapnya malam
Menanti dirimu yg tak kunjung datang
Kapan kau datang dan memeluk tubuhku yg usang
Aku kan tetap di sini menungu bidadariku datang menemuiku
Untuk kembali dan bersatu
Karena cintaku hanya untukmu
^_^
karena kau adalah satu satunya belahan jiwa yang tersimpan dalam ragaku,,,
kau tak kan pernah terlewatkan dalam canda gurauku
karena kau adalah topik pembicaraanku sehari hari,,,
mampukah ku melupakanmu?
,,mampukah ku melewatimu??,,
walau hanya sedetik dalam ingat
takkan pernah kumampu melakukannya,,
aku sayang kamu,
aku juga tak ingin semua kisah kasih diantara kita ada yang tertinggal
karena semua tercipta karena kau dan aku saling menyayangi…..
arti sebuah perasaan
Ingin kutulis sejuta syair indah
Ingin rasanya aku berkisah
Tentang semua kekangenanku
Di saat ini seolah aku sulit mencari
Dermaga yang berairkan tinta emas
Dan pena antik untuk mengukirnya
Aku takut terdampar di pulau sana
Yang penuh dengan ketidakpastian
coretan sky
Indahnya menyambut anak yang baru lahir, sedihnya ditinggal orang tua, kegembiraan waktu promosi, sedihnya waktu difitnah, semua terserap dihati yang kecil itu.
Sebuah hati itu indah bukan hanya isinya hanya yang baik, semua kesalahan dan dosa kita yang tertata rapi dengan semua kedermawanan, kemampuan untuk memaafkan itu semua yang menjadikan hati kita indah. Dan semua orang yang hidupnya indah, orang2 itu memiliki hati yang indah.
to some 1
Kau hadir mendekap erat kalbuku
Dalam kesendirian nuraniku
Kau temani aku dengan kemesraan
Dalam kegalauan jiwaku
Kau hadir untuk menghiburku
Dalam kesepian malamku
Kau hadir dalam indahnya mimpiku
Tiada yang kupikirkan selama ini
Kecuali aku merasa berarti bersamamu
Akan ku ayun langkahku ini
Bersama irama kerinduan
Kangen akan slalu menyelimuti hatiku
Tak ada sesuatu terindah untuku
Karena kau segala-galanya bagiku
kembalilah kasih
satu detik yang lalu aku masih membenci dirimu
kini aku hanya bisa menyesali apa yang telah terjadi
pertengkaran antara kita mengakhiri semuanya
dan aku biarkan dirimu menangis dan terluka
aku tak menyadari bahwa cinta telah pergi
wahai kasihku kembalilah kepadaku
aku terlalu mencintaimu sepenuh hatiku
wahai kekasihku maafkan diriku ini
kulakukan apapun untuk bisa meyakinkan hatimu
tak akan pernah aku biarkan aku kehilangan dirimu
mungkin memang harus aku alami
kemarahan ini menjelaskan segalanya
aku tak ingin terlambat tuk menyadari
kembalilah kepadaku aku memohon kepadamu
tak akan ada cinta selain cintamu karena dirimu sungguh berarti
menunggumu
akhirnya aku kiniharus menyerah
aku harus melepaskan dirimu
aku harus rela meninggalkan dirimu
ini mungkin jalan terbaik...
walaupun memang aku masih merindukanmu
tak bisa aku memiliki hatimu
dan kini aku hanya tinggal kenangan
tak bisa lagi mendampingi dirimu lagi
dan hilanglah sudah semua angan anganku
aku akan mencari pengganti dirimu
sungguh aku tak sanggup bila sendiri
kenyataan pahit ini memang harus aku terima
kau mungkin memang bukan untuk diriku kasih
perpisahan
seusai lonceng upacara layu
merapatkan perahu di pantai ketenangan
lalu mengabaikan resah gelisah ombak
kau kan memilih sendiri
dalam labirin dan berhala bisu
meninggalkan pemuja-pemuja setiamu
insafi hati akan jalan Nya
itu kehendakmu meski kutak sepaham
karna kau mengabaikan janji persahabatan
seperti mentari mengabaikan janji ke bumi
ketika sinarnya terhalang rembulan
masih ada waktuku
menguraikan kalimat terakhir
dalam desiran sajak angin
mencoba menawar keputusanmu
coretan kecilku buat kekasih yang tlah tiada
Meninggalkan bencana bagi yang ditinggalkan
Kepergian yang mendadak akan mengacaukan segalanya
Usia…
Tidak dapat diketahui kapan berakhirnya
Bagaikan api seketika tak mampu menerangi
Begitu pun kepergian tanpa peringatan
Manusia hanyalah manusia
Tidak mampu menghadapi kerasnya takdir
Seandainya…
Semua kepergian terdapat tanda
Tak mungkin terjadi jerit tangis tak berujung
Manusia terkadang tidak memiliki pilihan
Akankah…
Kepergian dengan berita memberikan pilihan
Tidak…
Menghentikan jerit tangis??
Tidak pula
Setidaknya
Pertanda adalah sebuah jalan keluar yang masuk akal
Setidaknya pula
Sosok yang ditinggalkan
Mampu menghadapinya
Ada harga yang harus dibayar pula karenanya
Akan ada penderitaan yang harus diderita
Sosok yang akan pergi
Yang mengalami proses
Jauh lebih menderita
Hanya saja…
Jauh lebih menenangkan
Sosok yang akan ditinggalkan
Kematian…
Adalah hal yang tak dapat dihindarkan
Juga…
Tak mampu dihadapi
curhatanku
Tatapan sendunya wakilkan kata
Asap pedih hembuskan nestapa
Menuju bayangan anak tangga rasa
Dinding ego tak mampu bersinar lagi
Hanya nampak kusam pada tiap sisi
Embun perduli datang silih berganti
Setia dampingi teriknya sakit hati
Warna warni semangat memudar
Sejuta prasangka lincah tersebar
Api cinta kasih tak mampu berkobar
Habis tertelan angin tanpa kabar
Hati t'lah lama keras membeku
Angin emosi urung jua menembus
Belain kasih sayang tiap waktu
Hilangkan asa, mendekatkan kekecewaan
biarkan aku menjadi sebatang lilin
yang memberikanmu cahaya
yang terangi sekelilingmu dengan diri terbakar
tah siapa yang terang
disaat kegelapan rela aku berkorban
demi satu harapan
biarkanlah masa berakhir
dan kaupun terus mendaki
aku akan tetap tenang disini
dengan sabar menanti
tanpa dendam dan pergi...
andainya kau terjatuh
terluka dan tersungkur
kurawat hingga kau sembuh
aku takkan pernah bertanya
apakah nanti balasannya
setiap pengorbanan dan
setiap pemberian demi satu ikatan
keikhlasan dihati walaupun sering kau ragui
pada suatu masa dan suatu ketika akan
keteraduan
biarkan aku menjadi lilin
yang memberikanmu cahaya
disaat kau kesepian dan
disaat kau kegelapan
aku rela menerangimu
aku senang begini
dapat terus berbakti dengan caraku sendiri
aku takkan bertanya apakah nanti balasannya
setiap pengorbanan setiap pemberian demi satu ikatan
keikhlasan dihati walaupun sering kau ragui
pada suatu masa dan suatu ketika akan keteraduan
salam perpisahan
Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan
Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan
ketika kau bertanya tentang senyumku
Mendengar itu, bagaimana mungkin aku tak tersenyum?
Jauh sebelum engkau mengenalku, aku telah meminta agar aku ditugaskan untuk melayani kebutuhanmu untuk menjadi pribadi yang bebas, yang ringan, yang ceria, dan yang bersemangat menyambut kemungkinan-kemungkinan baikmu di masa depan.
Karena kesadaranku untuk selalu siap dengan jawaban saat engkau bertanya, aku mempelajari semua yang dapat menjadi jawaban.
Dan karena keharusan dari tugasku untuk mencarikan dan menunjukkan jalan keluar – saat engkau gelisah dengan keadaan di mana engkau berada, aku merambah semua jalan dan keadaan dengan badan dan imajinasiku, agar aku dapat menunjukkan arah dari perjalanan yang akan mengeluarkan dan memindahkanmu.
Tetapi ini yang harus kau ketahui, bahwa
Aku hanya menunjukkan arah dari perjalanmu, tetapi engkau lah yang harus menjalaninya.
Aku yang mencarikan, tetapi bukan aku yang menemukan.
Karena, engkau menemukan atau tidak - adalah hasil dari penggembiraan hati Tuhan yang menjadi tugasmu.
Sekarang,
Ini yang dapat kukatakan untuk pertanyaanmu, mengapa aku selalu tersenyum kepadamu.
Aku tersenyum,
karena aku melihat dirimu dari tempat yang memungkinkan ku melihat kenaikan derajatmu jika engkau percaya.
Aku tersenyum,
karena aku melihat kebaikan dalam dirimu yang sedang kau biarkan kalah di bawah kepentinganmu yang tidak penting.
Aku tersenyum,
karena aku melihat bagaimana engkau tersiksa karena kekesalan mu terhadap dirimu sendiri yang sering berlaku palsu.
Lebar senyumku,
karena mendengar mu berjanji tidak akan berlaku sombong, tetapi mengatakannya dengan kalimat-kalimat seseorang yang angkuh.
Lucu senyumku,
karena mendengar kesediaanmu untuk memaafkan orang lain, dengan kesungguhan untuk memastikan bahwa mereka tahu bahwa hanya engkau yang benar.
Haru senyumku,
karena melihat upayamu untuk mendapatkan kasih sayang, dengan cara-cara yang mengusir kasih sayang.
Dan semua kesabaran dalam senyumku itu ada,
karena aku sedang menanti saat di mana engkau berlaku tegas untuk menjadi pribadi yang baru.
Dan hatimu berkata lirih,
Aku, sebagai pribadi yang baru?
Ya …,
aku mendengar keraguanmu itu …
Engkau dan aku tahu bahwa pribadi yang baru itu tidak akan pernah bebas untuk menjadi betul-betul baru, karena akan selalu ada sisa-sisa dari kenyamanan mu dalam cara-cara yang lama itu yang mencoba memasuki ruang-ruang indah dari pembaruan dirimu.
Tetapi ini yang harus kau mengerti,
bahwa
Pribadi apapun yang mengupayakan perbaikan,
adalah sudah baru.
Siapapun yang menginginkan dirinya menjadi baik,
sudah menjadi orang baik.
Kebaruan mu bukan datang karena engkau telah meninggalkan semua diri lama mu.
Kebaruanmu dimulai dari niatmu untuk menjadi pribadi baru.
dan
Kesungguhanmu dinilai dari yang betul-betul engkau lakukan.
Aku tersenyum, karena aku yakin engkau akan sampai pada akal-sehatmu. Engkau tak akan mampu berlama-lama berbaring dan mengeluh dalam kelemahan, tanpa akhirnya mengerti bahwa engkau berperan sangat besar dalam pelemahanmu sendiri.
Bukankah engkau juga bisa sombong? Bukankah itu berarti engkau mampu merasa lebih berkualitas daripada orang lain?
Tetapi mengapakah mereka yang kau sombongi itu, banyak yang lebih sejahtera dan damai hidupnya?
Adikku terkasih,
Aku tersenyum karena memang engkau sebetulnya pribadi yang sangat berkualitas, tetapi yang sedang menelantarkan kualitasnya.
Ingatlah, bukan tidak cukup baiknya kualitasmu, tetapi tidak cukupnya penggunaan dari kualitasmu, yang telah melemahkan kehidupanmu.
Aku tersenyum, karena aku tahu engkau akan sampai pada titik pengertian pengindah kehidupanmu.
Hanya, ini yang ingin aku ingatkan;
Berapa banyakkah waktu yang akan kau boroskan lagi dalam pelemahan dirimu,
sebelum engkau bangkit dengan greget rahang yang tegas untuk berdiri tegak, untuk menyiramkan minyak ke matahari di balik matamu, dan untuk menyulut guntur di dalam kerongkonganmu?
Adikku yang dititipkan oleh ibumu kepada ibuku,
Aku tersenyum, karena aku tahu engkau akan membanggakan Tuhan dengan ketegasan untuk melakukan sebanyak mungkin yang bisa kau lakukan, dan menyerahkan sesedikit mungkin yang tak bisa kau lakukan - kepada Tuhan.
Sekarang, janganlah hanya menunggu.
Menunggulah sebagai pribadi yang peka hatinya, yang aktif pikirannya, yang santun cara-caranya, dan yang bertenaga kehadirannya.
Sekarang,
Tersenyumlah engkau bersamaku.
Gerismis kala itu
Sepasang kursi lapuk yang tak pernah
kita duduki membaurkan perjalanan, harapan,
dan catatan hidup yang lowong. Sejak seperti kemarin saja
karena gerimis telah menghantarkan kilatan
dan jalan yang licin tak mampu membendung konvoi mobil
yang melaju. Mungkinkah
kata-kata terpencil dari maknanya
di rahimnya sendiri
Dalam gerimis berbeda
dan bau tanah yang menidurkan lolongan serigala
semuanya telah menyaksikan pergumulan
pena menyergap nasib, atau
setumpuk buku telah penuh dengan aksara. Tapi kita
belum berujung
dan seorang dalam gerimis dahulu akan
melangkah dengan seragam putih bersih
Saat itu
jangan beri aku obat yang lain
kenangan masa lalu
Rasanya waktu telah lama berlalu
Sejuta kenangan masa kecil
yang berhasil terekam di dalam memory
menjadi sebuah harta karun
yang tak ternilai harganya
ketika mencoba mengingatnya
ada rasa ingin kembali
tiba-tiba berkelebat di benakku
lalu hanya bisa tersenyum
Esok
Baru saja aku sadar
Baru saja
Oleh sebuah kebetulan
Bahwa menahan juga merupakan hal indah yang diberikan tuhan
Dan bosan tiba-tiba jadi kosakata asing
Yang terlalu naif untuk mencampuri urusan
Terima kasih tuhan
Untuk satu lagi pelajaran
Esokmu memang lebih indah dari yang sudah dibicarakan.
Perpisahan
seusai lonceng upacara layu
merapatkan perahu di pantai ketenangan
lalu mengabaikan resah gelisah ombak
dalam labirin dan berhala bisu
meninggalkan pemuja-pemuja setiamu
karna kau mengabaikan janji persahabatan
seperti mentari mengabaikan janji ke bumi
ketika sinarnya terhalang rembulan
masih ada waktuku
menguraikan kalimat terakhir
dalam desiran sajak angin
mencoba menawar keputusanmu
CURHATKU (masa - masa SMA dulu )
Didalam lubuk hati ku aku sebenarnya ingin sekali bertemu dengan kekasihku yang kini berada jauh disana. . . tapi apa daya aku tak mampu kesana. . . Aku ingin menangis ketika aku harus menjalani hari hariku ini dengan kekosongan.Entah apa lagi yang bisa aku perbuat karena aku tak sanggup lagi jalani kehidupanku ini. . .
Aku lelah dan ingin beristirahat. . . seandainya mereka tau dan mengerti akan keadaanku ini . . . tapi apa daya . . . jeritan hatiku sudah tak terdengar oleh telinga mereka. . . apa ini yang mereka mau?kalaupun iya semoga mereka ikhlas aku pergi tinggalin dunia ini. . . mereka tak pernah tau kalo aku selama ini mengidap menginitis. . . mereka hanya tau kalo aku sakit biasa dan bisa sembuh sendiri padahal aku merasakan sakit yang luar biasa dikepalaku. . . tapi sudahlah aku harus menerima ini semua. . . .
aku ikhlas tuk tinggalin mereka tapi aku masih bingung kalo sampai dina tau aku telah tiada. . . aku tak mau menyakiti perasaan dia,tapi aku tak tau harus bagai mana lagi? aku butuh teman yang mau menemaniku. . . tapi semuanya sia sia belaka. . . aku harus siap meneriam kenyataan ini,aku harus kuat tuk jalani kehidupan abadi dialam sana. . . .
dialam keabadian sana nanti mungkin aku bisa menikmati kehidupan yang sebenarnya dunia fana ini hanya bisa menguras air mataku.aku muak sama orang tuaku. . . . aku muak sama mereka yang hanya bisa berbuat seenaknya saja. . . tanpa memikirkan orang lain. . . . aku ingin seperti waktu kelas 2 SMA dulu. . . tapi kini yang ada hanya gelap dan gelap saja . . . .
semoga disisa waktuku ini aku bisa menemukan semua jawaban dari pertanyaanku yang selama ini. . . . BUAT AGUSTINA sampai saat saat terakhir aku didunia ini aku akan tetap mencintaimu walaupun sampai kapanpun aku tak akan pernah punya keberanian tuk mengungkapkannya. . .
kemana hati itu
karena sudah tak ada air mata lagi...
aku sudah tak bisa berdoa...
karena sudah tak ada kata lagi...
aku sudah tak bisa berusaha...
karena sudah tak ada kekuatan lagi...
kenapa kamu masih belum mengerti...
apa arti dirimu untukku...
kenapa kamu masih belum sadar...
apa arti hadirmu untukku...
kenapa kamu masih belum melihat...
apa arti KAMU untukku....
bisakah kamu sadar ?? mengerti?? melihat??
apalagi merasa??...
memang aku hanya mondar mandir di depanmu setiap hari...
memang aku hanya jadi teman biasa untukmu..
tapi cobalah sadar, mengerti, lihat, dan rasakan...
apa arti KAMU bagiku...
sudah lah....
aku tak kuat lagi...
maafkan aku kalau aku membisu...
bukan karena aku lelah...
bukan karena santunku hilang...
tapi memang...
hati ini sudah tak mengerti hadirmu...
hati ini sudah mencapai batas untuk terus maju...
hati ini sudah tak bisa lagi menjadi yang terbaik bagimu...
tapi ya biarlah yang berlalu, berlalu...
dan aku akan selalu menunggu di sini dalam kesunyian...
kembali menatapi apa yang harus ku cari...
dan memang ada yang lebih baik untukmu....
resah tanpa cintamu
Tak Terlintas dibenakku..
Tak Terbayangkan pada Otak ini..
Tak Terhasrat Pada hati ini..
Bahwa Ku akan melupakanmu..
Bahwa Ku akan Meninggalkanmu..
Bahwa ku akan Melepaskanmu..
Bahwa ku akan Memilih memupuskan Hati ini..
Tuhan...
Berikanlah Hambamu Kekuatan..
Berikanlah Hambamu Hikmah..
Dan Berikan Hambamu Semangat..
Ku akan Kubur Dalam - Dalam..
Semua kenangan tentang kita..
Semua Keceriaan tentang kita..
dan Semua Memory tentang kita..
kemana hati itu
karena sudah tak ada air mata lagi...
aku sudah tak bisa berdoa...
karena sudah tak ada kata lagi...
aku sudah tak bisa berusaha...
karena sudah tak ada kekuatan lagi...
kenapa kamu masih belum mengerti...
apa arti dirimu untukku...
kenapa kamu masih belum sadar...
apa arti hadirmu untukku...
kenapa kamu masih belum melihat...
apa arti KAMU untukku....
bisakah kamu sadar ?? mengerti?? melihat??
apalagi merasa??...
memang aku hanya mondar mandir di depanmu setiap hari...
memang aku hanya jadi teman biasa untukmu..
tapi cobalah sadar, mengerti, lihat, dan rasakan...
apa arti KAMU bagiku...
sudah lah....
aku tak kuat lagi...
maafkan aku kalau aku membisu...
bukan karena aku lelah...
bukan karena santunku hilang...
tapi memang...
hati ini sudah tak mengerti hadirmu...
hati ini sudah mencapai batas untuk terus maju...
hati ini sudah tak bisa lagi menjadi yang terbaik bagimu...
tapi ya biarlah yang berlalu, berlalu...
dan aku akan selalu menunggu di sini dalam kesunyian...
kembali menatapi apa yang harus ku cari...
dan memang ada yang lebih baik untukmu....
"Kasihku Penyejuk Hatiku"
Air mataku mengalir hingga basahi kedua pipiku
Takan ku larang lagi dia
Takan ku pedulikan lagi dia
Cukup sudah penderitaan ini untuknya
Aku akan berjalan sendiri
Mengarungi beban hidup yang sungguh berat di hati
Mereka bukan siapa siapa untukku
Aku ada di antara cinta itu
Cinta yang akan menyakitkan dirinya
setelah semalam lepas dari ucapanya
ku mengerti bahwa diri ini tak pantas lagi untuknya
Ku telah menyakiti hatinya
Walau ku cinta dia
Tapi diri, jiwa, ego ini tak pantas untuknya
Dan bebankulah ternyata yang paling berat
Sungguh tak kubayangkan jika semua terjadi
Keinginanku yang terakhir kali dalam hidup
Aku ingin jiwa ini berguna untuk yang membutuhkanya
Dan bahagialah diriku jika semua ada
to some one
menunggu dengan sebuah harapan ada cinta yang tulus darimu..
ku terus bertahan..
sampai saat ini, dan mungkin hingga saatnya tiba..
aku akan selalu menantimu..
disini..
didalam hatiku..
Ku pejamkan mataku,
meski sulit untuk benar-benar terpejam..
karna pikiranku dipenuhi semua hal tentangmu..
aku disini..
memikirkanmu,
merindukanmu..
dan menantimu..
Ku coba untuk selalu mencari jalan terbaik
untuk aku dan dirimu..
karna ku ingin kamu tau bahwa tak ada yang lain dihatiku..
selain dirimu..
buatku terlalu sulit membuka hatiku untuk cinta yang lain..
bahkan terlalu berat untukku mencoba mengenal orang lain..
itu semua krn aku mencintaimu dengan hati..
kini,
hanya berharap kamu pun menjaga setiap rasa percaya yang ku berikan padamu..
bukan untuk terlihat baik untukku,
tp agar menjadi indah bagi kita berdua.
ungkapan hati
tp karna Hatimu..
Aku mencintaimu Bukan karna Hebatmu,
Tp karna kesederhanaanmu..
Aku mencintaimu bukan karna kelebihan yang kamu punya,
Tp karna kekurangan yang kamu miliki..
Kamu tau kenapa??
Karna dari dalam hatimulah aku menemukan kekuatan dalam menjalani hari-hariku..
Karna dari Kesederhanaanmulah aku belajar memaknai arti hidup..
dan Karna dari Kekuranganmulah aku ingin menjadi pelengkap dan menjadikan kebersamaan kita bukan hanya karna rasa ingin memiliki tapi menjadikan kita dua orang yang saling berpegang tangan melewati banyak hal untuk lebih baik..